“Mungkin pula sebuah cerpen itu temanya sudah biasa , lumrah, dan jamak.
Tetapi dikarenakan dibungkus dengan gaya bahasa yang asyik, menjadikan
cerpen itu memiliki daya tarik bagi pembacanya.”
(Gus tf Sakai [1], http://www.facebook.com/note.php?note_id=177414795650257 , 2011)
Membaca karya Andrea Hirata, Padang Bulan dan Cinta Di Dalam Gelas,
membuatku terpukau dan terbawa arus perasaan yang mengharu-biru.
Walaupun Andrea Hirata belum pernah mempublikasikan cerpennya, tetapi
tiap bab dalam bukunya tersebut laksana cerpen yang mungkin berkembang
biak. Tema yang diusung novel ini terbilang sederhana dan sangat biasa,
yaitu cinta dan emansipasi wanita. Tetapi karena digarap dengan sangat
piawai oleh seorang yang ahli catur dan pekat budaya Melayu Belitong.
Kesan yang timbul kemudian adalah luar biasa!
0 comments:
Posting Komentar