Selamat Datang ...

Cerita Gopek menyuguhkan fiksi mini (flash fiction) karya Mardiana Kappara yang mengandung tidak lebih dari 500 kata pada tiap cerita.


Rabu, 12 Oktober 2011

Sedikit Bermakna Lebih


“Less is more”
                              By Ernest Hemingway

Pemilihan kata yang tepat. Sederhana dalam menuturkan sebuah cerita penting untuk mampu menghasilkan tulisan yang diminati sekaligus berkualitas. Pembaca secara jamak lebih tertarik membaca karya-karya pop dibandingkan sastra berat, dengan alasan bahasanya yang luwes dan sederhana.

Menurut Hemingway, penyederhanaan itu penting. Baca selengkapnya di Shvoong.

Penulis Sukses = Produktif!

“Putu Wijaya - Sastrawan Serba Bisa
Ia sudah menulis kurang lebih 30 novel, 40 naskah drama, sekitar seribu cerpen, ratusan esei, artikel lepas, kritik drama, skenario film, dan skenario sinetron. Setiap sehari mampu mengarang cerita 30 halaman dan menulis empat artikel.”

(Fiksiku, Facebook, 22 Mei 2011)


Baca selengkapnya di Shvoong.

Kamis, 06 Oktober 2011

Kehati-hatian Sebagai Penulis Pemula

Dunia maya telah memberikan kita keleluasaan untuk menulis apapun yang ingin kita tulis. Tidak ada editor atau tim penyeleksi yang menentukan apakah tulisan kita cukup baik untuk dipublikasikan. Mungkin tanggapan pembaca yang dapat memberikan jawaban dari kualitas tulisan kita tersebut.

Sebagai penulis pemula, tidak terkecuali penulis cerita fiksi. Menguasai sumber atau bahan yang ditulis adalah suatu keharusan. Karena bisa jadi kita akan terjebak pada kondisi kesalahan memberikan informasi kepada pembaca.

Baca selengkapnya di Shvoong.

Jumat, 30 September 2011

Mimpi

Mimpi memang memicu adrenalin. Tapi jangan sampai terperangkap semata di dunia khayal. Aku nyaris  mengurung potensiku sendiri dalam dunia khayal. Untungnya aku segera menyadari bahwa berusaha untuk memperbaiki masa lalu dengan memimpikan hadirnya mesin waktu hanya akan menjadi kenyataan tanpa maksud. Maka aku hanya mewujudkan utophia semata dalam hidupku.

Mimpi itu harus jadi pemicu. Bukan pemadam.Mimpi itu harus menjadi api yang mengobarkan. Bukan seperti air yang memadamkan.

Rabu, 13 Juli 2011

Tips Menulis Flash Fiction


Ruang  yang terbatas untuk bercerita bagi flash fiction menuntut penulis untuk mampu tetap menciptakan alur cerita yang mengalir dan saling terkait dari awal hingga akhir. Beberapa tips sederhana untuk dapat menulis flash fiction lebih mudah, sebagai berikut: 

Mengawali Proses: Ibarat Jepretan Foto
Menulis Flash Fiction ibaratnya sebuah jepretan foto. Kamu bisa melatih menulis flash fiction dari selembar foto. Ambillah sebuah foto di pasar, lampu merah, di atas bis penuh sesak penumpang, penjual kaki lima, atau antrian teller bank. Cobalah gambarkan dengan kata-kata sendiri yang terjadi di balik selembar foto tersebut. Mudah-mudahan dengan bantuan tampilan visual tersebut, kata-kata akan mengalir di atas kertas polos kamu. 

Selengkapnya baca di Shvoong

Sabtu, 25 Juni 2011

Fasilitas Bukanlah Kendala Menulis

“Kendala menulis letaknya bukan di fasilitas, melainkan di dalam jiwa kita.”

(Salim A. Fillah [1], dalam buku karangan Satria Nova, Ternyata Menulis Itu Mudah dan Menghasilkan Uang, 2011, halaman 28)

Seringkali kita menunda kegiatan kita menulis dengan banyak sekali mengatasnamakan tudingan terhadap fasilitas untuk menulis, karena tidak punya komputer, buku literasi kurang, tidak ada modem, harus minjam laptop teman, lagi tidak punya waktu luang, kamar terlalu berisik, dan masih banyak rentetan alasan menyangkut kendala untuk menulis.


Baca selengkapnya di Shvoong.

Cerpen Sukses Tergantung Gaya Bahasa

“Mungkin pula sebuah cerpen itu temanya sudah biasa , lumrah, dan jamak. Tetapi dikarenakan dibungkus dengan gaya bahasa yang asyik, menjadikan cerpen itu memiliki daya tarik bagi pembacanya.”
(Gus tf Sakai [1], http://www.facebook.com/note.php?note_id=177414795650257 , 2011)

Membaca karya Andrea Hirata, Padang Bulan dan Cinta Di Dalam Gelas, membuatku terpukau dan terbawa arus perasaan yang mengharu-biru. Walaupun Andrea Hirata belum pernah mempublikasikan cerpennya, tetapi tiap bab dalam bukunya tersebut laksana cerpen yang mungkin berkembang biak. Tema yang diusung novel ini terbilang sederhana dan sangat biasa, yaitu cinta dan emansipasi wanita. Tetapi karena digarap dengan sangat piawai oleh seorang yang ahli catur dan pekat budaya Melayu Belitong. Kesan yang timbul kemudian adalah luar biasa!


Baca selengkapnya di Shvoong.

Sekilas Tentang Flash Fiction

“Flash fiction dimaksudkan untuk dibaca sekejab (flash), atau sepuntungan rokok.”
(Didik Wijaya, Apa Itu Flash Fiction?, 2006, www.escaeva.com)

Flash fiction atau disebut juga sudden fiction, micro fiction, postcard fiction atau pun short-short fiction. Jenis cerita rekaan ini tergolong dalam sub-genre cerpen. Kriteria flash fiction sehingga membedakannya dari cerpen adalah dari segi jumlah kata yang dipakai. Apabila cerpen mencakup 2 ribu hingga 20 ribu kata, maka fiksi ini dibangun kurang dari 2 ribu kata. Kebanyakan flash fiction berkisar dari 100 hingga 1500 kata.


Baca selengkapnya di Shvoong.

Kamis, 23 Juni 2011

Kirim Naskah Ke Penerbit Pro-U Media

Bagaimana cara mengirimkan naskah ke Pro-U Media?
Naskah juga boleh dikirim melalui alamat e-mail: redaksi@proumedia.co.id.

(Dokumen Grup Facebook Writing Revolution, Punya Ide Untuk Dibukukan?, 2011)

Semakin maraknya dunia kepenulisan nasional membuat pelaku bisnis pun bertumbuhan bak jamur. Kesempatan ini pun tak luput dilirik oleh Penerbit Pro-U Media yang berlokasi di Jalan Jogokariyan 35 Yogyakarta 55143.

Penerbit Pro-U Media menfokuskan diri pada tema naskah yang mengandung unsur-unsur keislaman. Beberapa tema yang menjadi daya tarik penerbit ini meliputi tulisan yang menyangkut pengembangan diri, membahas mengenai family, sejarah pergerakan Islam, dunia seputar remaja, novel, panduan praktis, dan pembahasan mengenai ibadah.

Baca selengkapnya di Shvoong.

Selasa, 31 Mei 2011

Pengkritik Versus Pengkarya

Sementara, di rak sebelahnya, terdapat buku lesu penuh debu tanpa jamahan tangan. Adalah karya abangku tersayang yaitu Mas Pram. Aku pura-pura bertanya pada mereka (mayoritas anak muda) “Kenapa kalian tidak baca buku mas pram?” Mereka mengerutkan jidat dan menjawab sambil tertawa “Siapa ya? Pengarangnya gak kenal. Kata-katanya gak nyambung, isinya gak berbobot, kolot!” Dari jawaban mereka paman merasa prihatin dengan selera anak muda ini jaman.

(Sebuah Komentar di Cerpen Air matamu, Air mataku, Air mata kita Karya Ayi Yufridar, ditulis ulang di http://cerpenkompas.wordpress.com/)


Apakah benar pengkritik dan pengkarya itu satu jalur?
Jawabannya, tidak. Seperti perbandingan antara komentator sepakbola dan pemain sepakbola, terkadang komentator sepakbola tidak sehebat pemain sepakbola ketika bermain di lapangan hijau. Begitu pula perbandingan antara pengamat politik dengan praktisi politik, keduanya bermain di ranah yang berbeda, satu teoritis satu lagi realistis.

Kalau bisa saya sebut pengkarya adalah golongan kanan dan pengkritik adalah golongan kiri. Seperti rel kereta api, mereka berjalan bersisian, namun tidak akan pernah bertemu di ujung rel. Tetapi kekuatan mereka berdua mampu menjalankan gerbong kereta api hingga sampai ke tujuan.

baca selengkapnya di Shvoong

Selasa, 26 April 2011

Pahami Tema Dengan Lebih Kreatif


“Cerita Dongeng yang masuk kebanyakan hanya seputar teknologi internet, HP dan komputer. Padahal masih banyak teknologi tepat guna dalam keseharian. Kurang kreativitas secara umum.”


Ternyata memahami sebuah tema dalam lomba menulis itu sangat penting untuk menghasilkan sebuah cerita yang tepat, menarik, dan sesuai dengan kriteria penilaian juri.

Baca selengkapnya di Shvoong.

Kamis, 14 April 2011

Struktur Cerita Yang Proporsional


“Cerpenis-cerpenis pemula biasanya kurang memperhatikan proporsionalitas struktur cerita. Banyak di antara mereka yang berpanjang-panjang dalam menulis...”

(Helvy Tiana Rosa, Segenggam Gumam: Esai-esai Tentang Sastra dan Kepenulisan, 2003)


Baca selengkapnya di Shvoong.

Berlatih: Wajib Bagi Penulis!

“If you write every day, you get better at writing every day,”

(situs Knowledge Unlimited (thekustore.com), The Only 12 1/2 Writing Rules You’ll Ever Need- Poster )


Baca selengkapnya di Shvoong.

Senin, 28 Maret 2011

Pertarungan Jin Ifrit dan Jin Internet

Sebagai seorang anak pimpinan jin yang ternama, Jin Ifrit Junior dititahkan sang ayah untuk segera masuk Sekolah Dasar Jin. Alasan sang ayah mengutus Jin Ifrit Junior ke sekolah adalah untuk segera menemukan cikal bakal generasi jin baru yang diramalkan dukun para jin akan dapat menggantikan kedudukannya sebagai Pemimpin Tertinggi para jin di masa depan. Mencemaskan kabar tersebut, sang ayah menginginkan Jin Ifrit Junior agar dapat mengalahkan jin itu dan mengusirnya untuk selama-lamanya dari negeri jin.

Singkat cerita, Jin Ifrit Junior menugaskan para pesuruhnya untuk mencari informasi mengenai Jin yang dimaksudkan sang ayah. Tidak membutuhkan waktu terlalu lama, para pesuruh menemukan generasi jin baru yang menghebohkan negeri jin tersebut.

Baca selengkapnya di Shvoong.

Minggu, 27 Maret 2011

Email dari Cinderella

Apakah di surga ada siang atau malam, Ibu? Sebab Cinderella bingung harus memulai dengan kata “Selamat Pagi, Siang, atau Malam.”

Tapi tak mengapa lah. Cinderella hanya ingin menyampaikan pada Ibu kalau hari ini Cinderella genap 10 tahun. Cinderella bahagia, Ibu. Walaupun Mama tiri terkadang kejam pada Cinderella karena selalu menyuruh Cinderella membersihkan halaman rumahnya yang luas itu, belum lagi mencuci, menyetrika, dan memasak.

Tangan Cinderella jadi luka-luka, Ibu. Ada luka karena pisau dapur, percikan minyak goreng panas, ujung setrika karena Cinderella kurang pandai memakainya, belum lagi bekas cubitan kedua kakak gendut dan kurus itu. Huh, sungguh menyebalkan! Rasanya Cinderella ingin marah tapi Cinderella takut.
Cinderella rindu Ibu. Hanya Ibu yang menyayangi Cinderella. Cinderella bosan di rumah. Cinderella ingin sekolah lagi. Semenjak Ibu ke surga, Mama tiri selalu melarang ke sekolah. Padahal Cinderella sudah lama bisa membaca dan berhitung. Bahkan kali-kalian sudah Cinderella hafal sampai kalian 10.

Sekarang, Cinderella juga telah pandai mengarang. Kalau Ibu tidak percaya bacalah surat-surat Cinderella. Semua ditulis tangan Cinderella sendiri tanpa dibantu siapapun, Cinderella diam-diam membuatnya. Awalnya Cinderella tulis saja di kertas dengan pensil. Lalu teman tikus Cinderella memberitahukan bahwa di negeri manusia terdapat sebuah kotak ajaib bernama internet. Kotak itu bisa mengirimkan berbagai kabar berita ke seluruh dunia dalam sekejap mata, bisa dibaca oleh jutaan orang bahkan yang tidak kita kenal dan tidak kita ketahui alamatnya sekalipun.  

Tiba-tiba Cinderella berpikir, kenapa tidak dicoba saja mengirimkan surat kepada Ibu di surga melalui internet? Mana tahu bisa sampai kepada ibu dan ibu kirimkan balasannya kembali pada Cinderella. 

Dan, ketika Bibi Peri datang berkunjung untuk mengucapkan selamat ulang tahun, tanpa banyak pikir Cinderella langsung minta dihadiahkan internet saja. ^_^

Bibi Peri tampaknya bingung dengan permintaan Cinderella. Kemudian Cinderella sampaikan keinginan Cinderella untuk mengirimkan surat kepada Ibu di surga. Bibi Peri tersenyum dan berpikir sejenak. Lalu dengan tongkat ajaibnya “Sim salabim!” Kotak ajaib itu muncul di hadapan Cinderella. Sungguh menakjubkan!

Bibi Peri mengatakan kotak ajaib itu adalah komputer. Sementara internet itu semacam saluran yang akan menghubungkan komputer kita dengan komputer-komputer lain dari seluruh dunia. Cinderella berdecak kagum, Ibu. Sungguh luar biasa negeri manusia!

Kata Bibi Peri, di negeri manusia banyak sekali orang pintar dan hebat bahkan mungkin melebihi kehebatan Bibi Peri, rahasianya adalah karena manusia sangat rajin belajar dan berkarya. Karena itu manusia selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa, tidak seperti negeri dongeng yang selalu seperti itu dari abad ke abad. Mendengar penjelasan Bibi Peri, Cinderella jadi semakin semangat untuk sekolah, Ibu.    

Singkat cerita, dengan bantuan Bibi Peri, Cinderella mengirimkan surat kepada Ibu melalui internet. Semoga saja Ibu menerimanya! Itu doa Cinderella ketika itu.

Seminggu kemudian ketika Cinderella mengecek kotak ajaib itu, tidak ada balasan dari Ibu. Tetapi ajaibnya, banyak sekali balasan dari orang-orang tak dikenal yang menghibur dan memberikan semangat buat Cinderella.

Cinderella jadi terharu, Ibu. Kotak ajaib bernama internet itu telah mengirimkan banyak sekali sahabat untuk menggantikan Ibu di surga. Sekarang, Cinderella tidak sedih lagi. Cinderella sudah punya banyak sahabat yang berasal dari berbagai negara dari segala penjuru dunia.

Dan yang lebih ajaib. Berkat internet, seorang sahabat mengirimkan utusannya ke negeri dongeng untuk menemui Mama tiri. Utusan itu menyuruh Mama tiri agar tidak lagi menyiksa Cinderella dan segera menyekolahkan Cinderella kembali, kalau tidak akan dimasukkan penjara istana.

Mama tiri sangat ketakutan mendengar ancaman dari utusan sahabat Cinderella tersebut. Setelah itu, esok harinya Cinderella langsung dikirim lagi ke sekolah tempat kakak-kakak tiri menimba ilmu. Sekarang, Cinderella juga sudah sekolah, Ibu. Cinderella akan belajar yang rajin, biar bisa pintar seperti sahabat-sahabat Cinderella di negeri manusia.

Kabar gembira lainnya, sekarang mama tiri tidak lagi kasar kepada Cinderella. Mama sangat baik dengan Cinderella apalagi Cinderella tetap rajin membantu sepulang dari sekolah. Kakak-kakak tiri juga sayang dengan Cinderella, karena Cinderella selalu menolong mereka mengerjakan PR dari sekolah. ^_^

(selesai)

Catatan:
e-mail: (Electronic Mail) Surat yang dikirim melalui internet.





Selasa, 22 Maret 2011

Fakta dan Fiksi


“Fakta dan fiksi tak bisa terpisahkan.”
(Montinggo Busye, Dua Tengkorak Kepala, 1999)

Baca selengkapnya di Shvoong.

Pembaca Bukanlah Orang Bodoh


“Dalam cerpen yang baik, kecenderungan untuk menjelaskan secara rinci dan terang-terangan ini dihindari. Cukup yang pokok-pokok saja dan pertautan selanjutnya kepada imajinasi dan kepekaan pembaca.”
(Jakob Sumardjo: dalam “Segenggam Gumam” karya Helvy Tiana Rosa, 2003)


Baca selengkapnya di Shvoong.

Selasa, 15 Maret 2011

Bunga Ilalang dan Sekuntum Mawar

Aku terlahir sebagai setangkai bunga ilalang. Tempatku di padang yang luas bersama ilalang-ilalang lain. Sebagai bunga ilalang, aku memang tidak setenar bunga mawar maupun melati. Tidak banyak yang mengagumiku, bahkan sangat jarang manusia yang melirikku. Mungkin malah aneh kalau ada manusia yang begitu tergila-gila padaku.

Seringkali aku berkhayal bisa menjadi mawar atau melati sehingga bisa merasakan tatapan penuh rasa kagum yang tertuju padaku. Rasanya menyenangkan sekali menjadi sekuntum mawar. Warnanya yang indah dan aromanya yang sedap menjadikannya primadona bagi manusia.

Baca selengkapnya di Shvoong.

Senin, 14 Maret 2011

Hancurnya Kerajaan Raraban

Di sebuah kerajaan kecil Raraban, dikenal seorang lelaki setengah baya bernama Pak Tampo. Kegemarannya berdusta menjadikannya sangat terkenal di kalangan teman-teman maupun tetangga. Dalam mengarang cerita palsu, Pak Tampo memang ahlinya. Kalau kita tidak mengenal baik siapa Pak Tampo, pasti akan mengira cerita yang keluar dari mulutnya adalah benar-benar cerita nyata.

Ternyata, kabar tersebut sampai ke telinga Raja Rababan. Akhirnya, Pak Tampo dipanggil menghadap Raja. Mulanya Pak Tampo merasa takut karena menduga akan mendapat hukuman akibat kesukaannya berdusta. Ternyata dugaannya meleset. Raja Raraban malah mengangkat Pak Tampo menjadi pegawai istana. Alangkah girang hati Pak Tampo mendengar berita dari Raja walaupun dengan perasaan bingung.

Baca selengkapnya di Shvoong.

Telah diterbitkan di Majalah Aku Anak Saleh A.1/Tahun X
Edisi Oktober-November 2004 (Ramadan-Syawal 1425 H)

Minggu, 13 Maret 2011

Mencari Ide Menulis


“Cara ampuh tangkap ide:
1) Persiapkan diri selalu utk menerima ide, kalo kita siap ide sekecil apapun akan sangat berharga,
2) Buka semua pancaindra,
3) Sensitifkan rasa ingin tau,
4) Liat hal biasa dari sudut pandang yg berbeda,
5) Catat sekecil apa pun ide yg terlintas di kepala SAAT ITU JUGA, menunda 1 detik = membuangnya, dan
6) Ide yg sederhana lebih hebat dari ide besar.”

 (Nurrahman Effendi alias Joni Lis Effendi, Writing Revolution, 2011)


Baca selengkapnya di Shvoong

Kamis, 10 Maret 2011

Penting! Pembukaan Cerita Yang Lancar

“Pembukaan cerita yang lancar  akan membimbing sisa cerita menjadi lebih mudah diselesaikan.”
(Cecep Syamsul Hari, Horison, Desember  2003)


Baca selengkapnya di Shvoong.

Rabu, 09 Maret 2011

Bersahabat Dengan Kamus

"Berbicara mengenai Pilihan kata atau diksi, maka suatu hal yang perlu pula mendapat perhatian kita adalah kamus. Kamus sebagai sumber diksi."
(Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, 2000)

Baca Selengkapnya di Shvoong.

Kamis, 03 Maret 2011

Sekolah Menulis Puisi Online

(HARGA PROMOSI SAMPAI 18 MARET...!!!)


Kapan pun dan di mana pun , Anda bisa belajar menulis puisi tanpa dibatasi jarak, waktu dan tempat. Saatnya menjadi penulis puisi dengan mengikuti SEKOLAH MENULIS PUISI ONLINE, sistem belajar cerpen JARAK JAUH melalui emai, facebook dan blog didampingi langsung mentor PENULIS NASIONAL.

PESERTA:
  • Mulai PELAJAR, MAHASISWA, GURU, IBU RUMAH TANGGA, DOSEN, PEGAWAI, DIREKTUR, CALON PENULIS, KARYAWAN, UMUM, dll.
  • SIAPA SAJA yang PENGEN JADI PENULIS PUISI HEBAT  BOLEH IKUTAN Sekolah Menulis Cerpen ONLINE ini)
  • Anda yang ada di seluruh Indonesia boleh bergabung di SMPO, sudah ratusan peserta bahkan ada dari luar negeri. Saatnya giliran Anda bergabung bersama kami. 
FASILITAS:

1. BERHAK ikutan LOMBA CIPTA PUISI 2011 (deadline: 31 Juli 2011)
2. Empat Modul menulis cerpen.
  • modul 1: Menulis Puisi dengan OTAK KANAN
  • modul 2: Tips Praktis Menulis Puisi
  • modul 3: Cara Praktis Mengedit Puisi
  • modul 4: Trik Jitu Tembus Media Massa dan Menang Lomba Puisi
       Dilengapi dengan daftar alamat email KORAN/MAJALAH se-Indonesia)

3. SERTIFIKAT dan KARTU ANGGOTA (dikirim ke EMAIL, tinggal print dan BISA LANGSUNG IKUTAN LOMBA CERPEN REMAJA 2011)

4. GRaTiS ikut seminar menulis selama 3 TaHuN yang diadakan oleh Writing Revolution di SELURUH INDONESIA.

5. GRATIS konsultasi karya seputar Puisi selama 2 BULAN facebook dan email.

6. Setelah pelatihan, masih bisa konsultasi karya melalui Grup WRITING REVOLUTION. 


SISTEM BELAJAR:
  1. Belajar di Sekolah Menulis Puisi Online SELAMA 2 BULAN (terhitung sejak Tanggal PENDAFTARAN), SETELAHNYA MASIH GRATIS KONSULTASI melalui FACEBOOK.
  2. Modul dikirim ke email peserta KETIKA EMAIL PENDAFTARANNYA KAMI TERIMA, SEHINGGA LANGSUNG BISA BELAJAR. Modul penulisan puisi bisa dipelajari kapan pun dan di mana pun.
  3. Sistem belajar jarak jauh yang dibimbing langsung cara menulis puisi sampai melalui email dan FB.
  4. Peserta juga bisa diskusi dan saling berbagi pengalaman dengan ratusan anggota WR di seluruh Indonesia dan luar negeri melalui FB GRUP WRITING REVOLUTION.
BURUAN DAFTAR ………!!!

BIAYA SMCO SELAMA 2 BULAN CUMA =   Rp 50.000,-  (PROMOS SPESIAL sampai 18 Maret. Harga normal Rp 150 ribu)

CUKUP SEKALI BAYAR dan TIDAK ADA BIAYA TAMBAHAN...!!!


CARA PENDAFTARAN:

1. Transfer uang Rp 50.000,- ke REKENING:
  • BCA Cabang Pekanbaru No. Rek. 2200-451-972 AN. Joni Lis Efendi
  • Bank MANDIRI Cabang Pekanbaru No.Rek. 108-00-11234-359 AN. Joni Lis Efendi
  • BRI BritAma Cab. Pekanbaru No. Rek. 2087-01001-202500 AN. Joni Lis Efendi (bisa transfer dari ATM Prima)
  • MANDIRI Syariah Cab. Pekanbaru No. Rek. 095-7046-370 AN. Joni Lis Efendi
  • BNI Syariah Cabang Pekanbaru No. Rek. 00-9390-5353 AN. Joni Lis Efendi
  • BRI Syariah Cabang Pekanbaru No. Rek. 1002-508-277 AN. Joni Lis Efendi
2. Scan atau foto (bisa dengan HP) kertas bukti TRANSFER dikirim bersama BIODATA (nama lengkap dengan gelar (jika ada), alamat lengkap (sampai pos), nomor HP/telp, akun facebook, dan alamat email) ke email: <span>DaftarWR@gmail.com</span>   (dengan mengetik judul email: DAFTAR PUISI)

3. atau, SEKARANG bisa dengan layanan SMS Banking dan Internet Banking khusus dari BCA dan Bank Mandiri. Teruskan (forward)sms bukti "Transfer BERHASIL" ke nomor kami (yang via SMS Banking) atau kirim ke email kami bukti transfer elektronik (yang via Internet banking). Kemudian kirimkan biodata lengkap (nama lengkap dengan gelar (jika ada), alamat lengkap (sampai pos), nomor HP/telp, akun facebook, dan alamat email) ke email: <span>DaftarWR@gmail.com</span>   (dengan mengetik judul email: DAFTAR PUISI)
4.Begitu email PENDAFTARAN Anda sampai, 4 modul penulisan cerpen, sertifikat dan kartu anggota Writing Revolution (WR) segera kami kirim ke EMAIL Anda, jadi Anda sudah boleh langsung ikutan Lomba CIPTA PUISI 2011 dan Konsultasi Puisi.

6. Nomor Kontak: 083187544269/ 085763208009 (Effendi)

Info Lengkap klik: http://www.jendelasastra.com/berita/sekolah-menulis-puisi-online atau langsung berkunjung ke  www.menulisdahsyat.blogspot.com

Senin, 28 Februari 2011

Cinta Anak


Mamak...
Adalah rangkaian huruf yang selalu tergetar apabila terucap di bibir. Kata paling indah yang terlahir ketika dilontarkan lidah menurut Khalil Gibran. Atau ruh tempat bersemayamnya surga di telapak kaki menurut kata pepatah orang bijak.

Mamak. Mungkin sebenarnya wanita yang tidak sepenuhnya dekat denganku. Mungkin tidak semua waktu dan cerita kubagi dengan beliau. Masa kecilku pun tidak tersentuh oleh mamak. Tetapi lebih oleh seorang pengasuh, wanita paruh baya yang kusebut Mak Eyah, yang setelah dewasa seolah terlupakan denganku. Mamak telah mengajarkan aku banyak hal dalam diam dan jarak, lalu terekam dengan baik hingga aku dewasa.

Apakah aku adalah bagian penting bagi beliau, atau beliau adalah bagian penting bagiku saat ini masih berupa tawar-menawar.  Seperti ada tombol pengaturan di antara kami, satu ketika aku menjalankan posisi sebagai seorang anak yang setia dan santun namun beberapa saat kemudian bisa bergeser sebagai seorang pemberontak hebat.

Aku mencintai mamak karena cinta seorang anak terhadap ibunda yang telah diciptakan Tuhan sebelum aku lahir. Kemudian rasa tersebut dibenamkan dalam-dalam di batok kepalaku. Mungkin sekedar itu cintaku pada beliau. Sebuah kewajiban dari seorang anak. Mungkin sebenarnya aku tidak cukup pantas dipanggil seorang anak. Karena sehabis menangis penuh sesal telah bentrokan dengan beliau, beberapa detik kemudian aku telah dapat kembali tertawa dengan riang.


Ditulis di Wirobrajan, Yogyakarta, 2002.

Rabu, 23 Februari 2011

2004


Negaraku diadakan PEMILU, Pemilihan umum pertama oleh rakyat dengan memilih sendiri wakilnya. Sebuah prestasi yang luar biasa, karena sebelumnya, kami terbiasa dipilihkan. 24 partai yang ditawarkan. Menu yang benar-benar variatif dan menggiurkan.

Tapi, sebagai orang awam dan orang Indonesia asli, kami terbiasa dengan menu sederhana dan kampungan. Cukup nasi dengan terasi, nasi dengan ikan teri, atau tiwul dengan sekerat tempe. Kami tidak tahu fried rice, sushi, sashimi, atau lobster. Kami yang tidak punya televisi, kami yang tidak punya koran, yang kami tahu koran adalah bungkus cabe kriting, bawang merah dan cabe rawit — kami yang harus ikut memilih wakil-wakil yang kami sendiri tidak tahu wakil mana yang akan mewakili kami.

Apakah semangat mengebu-gebu kami menyambut perubahan hanya sebatas mengantri masuk bilik suara? Apakah demikian gambaran demokrasi baru bangsa ini?

Kami adalah pribumi kebanyakan, orang awam, yang hanya peduli bagaimana harga beras, minyak tanah dan minyak sayur tidak melambung. Kami tidak peduli siapa Anda yang terpilih. Kami hanya orang garda belakang, dengan pendidikan kami yang minim dan kemiskinan yang mengencangkan ikat pinggang kami, semangat nasionalisme kami mengukuhkan bangsa ini untuk menjadi bangsa yang besar tidaklah pernah padam.

Maka, tolong hargai usaha tulus kami dengan memberikan ketulusan. Bukan kami yang menentukan nasib bangsa ini. Bukan kami jua yang mengokohkan kebesaran bangsa ini. Apalagi mampu memajukan negeri ini. Kami telah gadaikan seluruh kepercayaan kami padamu, kami telah gantungkan cinta dan cita-cita kami dipundakmu. Maka, engkaulah yang kami harapkan mampu mengobarkan semangat itu dan menjadikan tidak lagi sekedar impian buat kami.

Bukan kami yang menjadikan bangsa ini terhormat, tapi Anda lah semua, wahai SANG CALEG!!!


Ditulis di Kota Jambi, 28 Januari 2004
Telah dipublikasikan di http://mardianakappara.blog.friendster.com/ 28 Maret 2008



Sabtu, 05 Februari 2011

KEGAGALAN


Aku bertanya pada AMARAH, “Mengapa kau begitu pemarah?”
Lalu Amarah murka sambil menuding KESABARAN.
“Karena dia memiliki semua nilai sabar. Dan aku tidak pernah dibagi!”
Kemudia KESABARAN tersenyum menepuk bahu KESEDIHAN.
“Aku hanya berusaha menutupi semua rasa sedih. Bukan karena aku tidak ingin berbagi.”
Mendengar ucapan KESABARAN, KESEDIHAN semakin merasa sedih dan bersalah.
Sambil menangis dia memeluk KEGAGALAN, “karena kau selalu datang padaku, dan tidak pada yang lain.”
KEGAGALAN pun menunduk sangat dalam, “karena hanya kau yang mau menerimaku...”


Ditulis di Kota Jambi, 7 Februari 2004