Aku bertanya pada AMARAH, “Mengapa kau begitu pemarah?”
Lalu Amarah murka sambil menuding KESABARAN.
“Karena dia memiliki semua nilai sabar. Dan aku tidak pernah dibagi!”
Kemudia KESABARAN tersenyum menepuk bahu KESEDIHAN.
“Aku hanya berusaha menutupi semua rasa sedih. Bukan karena aku tidak ingin berbagi.”
Mendengar ucapan KESABARAN, KESEDIHAN semakin merasa sedih dan bersalah.
Sambil menangis dia memeluk KEGAGALAN, “karena kau selalu datang padaku, dan tidak pada yang lain.”
KEGAGALAN pun menunduk sangat dalam, “karena hanya kau yang mau menerimaku...”
Ditulis di Kota Jambi, 7 Februari 2004
0 comments:
Posting Komentar