Tidak ada orang
yang percaya kalau Wak Kocai sekarang banyak harta. Semua orang di kampung
curiga dan bergunjing termasuk Wak Karim dan Bido Pidut kalau Wak Kocai pasti mencuri.
“Mana ada orang
miskin bisa kaya!” Seru Wak Karim.
“Iya, rumahnya kan
dulu gubuk reot. Kurang lebih seperti kita!” Seru Bido Pidut juga.
Mendengar
kasak-kusuk tetangga, Wak Kocai mengelus dada. Tapi ia tidak marah malah
mendatangi Makwo Sema, si tukang gosip
di Kampungnya.
“Apa kabar,
Makwo Sema?”
“Kabar baik,
Wak Kocai! Dengar kabar awak sudah kaya raya sekarang!”
“Iya, Mak. Aku
tidak menyangka kaya itu mudah nian, Mak!”
“Mudah
bagaimana?”
“Tiga hari tiga
malam aku berdoa memohon kepada Tuhan biar jadi orang kaya. Lalu satu karung
emas sudah ada di depan pintu rumahku, Mak. Makanya aku kaya raya!”
Makwo Sema
percaya. Dia pun bercerita pada Wak Karim dan Bido Pidut.
Tiga hari tiga
malam Wak Karim mengkunci pintu rumahnya rapat-rapat. Begitu pula Bido Pidut. Mereka
berdoa tanpa putus. Seperti yang diperkirakan dalam cerita Wak Kocai,
Bukkk! Bukkk!
Doa khusyuk mereka terhenti seketika. Semacam benda besar menghantam pintu rumah.
Bergegas mereka masing-masing menuju pintu keluar.
Sebuah karung
tiba-tiba telah bersandar di muka pintu rumah.
“Waduh! Kaya kita,
Bido Pidut!” Teriak Wak Karim senang.
“Cepat dibuka,
Wak!” Teriak Bido Pidut lagi dari seberang rumah.
Dengan tidak
sabar Wak Karim membuka karung tetapi isinya penuh dengan buah pinang utuh.
Bukan emas. Dan secarik kertas.
Alhamdulillah,
Saya sudah kaya raya
sekarang
Membaca tulisan
itu, Wak Karim jadi terpaku. Melihat tetangganya, Bido Pidut pun ikut membuka
karungnya dan menemukan tulisan yang sama. Keduanya kini sama-sama bergeming dengan kening berkerut.
Tiba-tiba Wak
Kocai melintas dengan sepeda,
“Apa kabar Wak
Karim, Bido Pidut,....Wah, tampaknya sudah terkabul doanya. Tidak susah bukan jadi orang kaya?”
Wak Karim
dan Bido Pidut langsung kikuk. Wajah keduanya bersemu merah. tanpa banyak bicara mereka serentak masuk ke rumah masing-masing dan menutup pintu rapat-rapat.
Semenjak hari itu, mereka tidak lagi berani
menghina Wak Kocai. Selain berdoa mereka pun mulai bersungguh-sungguh mengurus kebun
pinangnya yang sudah lama terbengkalai.
(Selesai)
1 comments:
Anapoker Percayakan pendaftaran akun permainan judi kartu anda pada hanya disitus kami, dan rasakan pengalaman bermain terbaik tanpa rasa kecewa
Bermain di Anapoker Pastinya akan dibayarkan secara cepat dan tanpa menunggu lama lagi
Contact Anapoker Sekarang juga
Whatsapp : 0852 2255 5128
Line ID : agenS1288
Telegram : agenS128
Promo Bonus Untuk Member Baru AgenS128, Casino IDNLive :
Freebet Casino Online
sbobet alternatif
Freebet Casino Online Terbaru IDN Live
link sbobet
sabung ayam online
adu ayam
casino online
sabung ayam bangkok
ayam laga birma
poker deposit pulsa
deposit pulsa poker
deposit pulsa
deposit pulsa
deposit pulsa
Posting Komentar