Selamat Datang ...

Cerita Gopek menyuguhkan fiksi mini (flash fiction) karya Mardiana Kappara yang mengandung tidak lebih dari 500 kata pada tiap cerita.


Minggu, 15 Januari 2017

Kerasukan

Aku mau merepeti lagi suamiku yang baru pulang larut malam. Tetapi mulutku langsung dibungkamnya. Hidungnya langsung mengendus

"Bisa jadi kau tidak cocok dengan rumah ini," sahut suamiku pelan.
Aku mengerutkan kening.
"Hawa mulutmu lain. Lakumu juga. Pasti kau kerasukan."
Aku semakin mengerutkan kening.
"Kau merasa lain tidak?"
Aku menggeleng, "Biasa saja."
"Dulu kau tidak suka merepet. Semenjak kita pindah rumah, tiap menit mulutmu tidak bisa bicara baik."
Aku melongo, "betul kah?"
"Tuh kan. Benar. Kau kerasukan."
"Jangan menakut-nakuti."
"Tidak, aku tidak menakut-nakuti."
Aku berpikir.
"Sudah. Tidak usah bengong. Kalau kau sering bengong pikiranmu jadi kosong. Kau bakal benar-benar dirasuki."
Aku mengerjap-ngerjapkan mata.
"Kalau kau tidak percaya. Lihat saja perempuan di pantulan cermin di depanmu."
Aku langsung menatap cermin yang pas tergantung di hadapanku.
"Aku tidak melihat siapa-siapa."
"Sungguhkah?"
"Iya. Sungguh."
"Coba kau lihat baik-baik."
Aku memandangi cermin tanpa kedip, "Kau hanya bermaksud menakutiku kan?"
"Coba kau mendekat ke cermin itu, dan sebutkan HAAA.. di permukaannya."
Aku mengikuti.
"Kau cium aroma mulutnya kan?"
Aku mengerutkan kening menatap suamiku.
"Bau jengkol?"
Aku mengangguk.
"Lah, itulah hantunya!"
"Maksudmu?"
Suamiku tertawa.
Aku meraba mulutku yang baru bersendawa semur jengkol.
Aku tidak jadi merepet malam ini.

(Selesai)