Selamat Datang ...

Cerita Gopek menyuguhkan fiksi mini (flash fiction) karya Mardiana Kappara yang mengandung tidak lebih dari 500 kata pada tiap cerita.


Senin, 28 Februari 2011

Cinta Anak


Mamak...
Adalah rangkaian huruf yang selalu tergetar apabila terucap di bibir. Kata paling indah yang terlahir ketika dilontarkan lidah menurut Khalil Gibran. Atau ruh tempat bersemayamnya surga di telapak kaki menurut kata pepatah orang bijak.

Mamak. Mungkin sebenarnya wanita yang tidak sepenuhnya dekat denganku. Mungkin tidak semua waktu dan cerita kubagi dengan beliau. Masa kecilku pun tidak tersentuh oleh mamak. Tetapi lebih oleh seorang pengasuh, wanita paruh baya yang kusebut Mak Eyah, yang setelah dewasa seolah terlupakan denganku. Mamak telah mengajarkan aku banyak hal dalam diam dan jarak, lalu terekam dengan baik hingga aku dewasa.

Apakah aku adalah bagian penting bagi beliau, atau beliau adalah bagian penting bagiku saat ini masih berupa tawar-menawar.  Seperti ada tombol pengaturan di antara kami, satu ketika aku menjalankan posisi sebagai seorang anak yang setia dan santun namun beberapa saat kemudian bisa bergeser sebagai seorang pemberontak hebat.

Aku mencintai mamak karena cinta seorang anak terhadap ibunda yang telah diciptakan Tuhan sebelum aku lahir. Kemudian rasa tersebut dibenamkan dalam-dalam di batok kepalaku. Mungkin sekedar itu cintaku pada beliau. Sebuah kewajiban dari seorang anak. Mungkin sebenarnya aku tidak cukup pantas dipanggil seorang anak. Karena sehabis menangis penuh sesal telah bentrokan dengan beliau, beberapa detik kemudian aku telah dapat kembali tertawa dengan riang.


Ditulis di Wirobrajan, Yogyakarta, 2002.

0 comments:

Posting Komentar